TUGAS MID KE2 PIA (PENGANTAR ILMU
ADMINISTRASI)
PT DEXA MEDICA
PERUSAHAAN FARMASI TERBUKA
Oleh:
MAULINA
NIM 0612 3060 1210
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013
BAB
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT
Dexa Medica sebagai salah satu perusahaan farmasi terbuka di Indonesia
memerlukan proses penyimpanan, pengaksesan maupun pengolahan data yang
cepat
dan akurat terutama pada era globalisasi ini.
Oleh karena itu, untuk mendukung keperluan perusahaan tersebut,
diperlukan suatu system yang tepat.
Dalam hal ini PT Dexa Medica menggunakan OWB (Oracle Warehouze
Builder)
sebagai sarana dalam menyimpan dan mengolah data warehouse mereka.
Rancangan
data warehouse PT Dexa Medica
menerapkan konsep ETL (Extraction Transformation Loading) yang didukung
oleh
Oracle Warehouze Builder. Dimana hasil dari pengolahan data ini
diharapkan
dapat memudahkan manajemen perusahaan untuk mengambil suatu keputusan
dengan
lebih cepat karena data yang tersedia telah teroganisir berdasarkan
periode
terentu atau langkah-langkah yang tepat agar
berjalan dengan lebih efisien dan kompetitif.
Berdasarkan
uraian latar belakang di
atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa masalah yang dihadapi oleh PT
Dexa
Medica antara lain:
·
Tidak
terpenuhinya kebutuhan user bagian manejerial akan output informasi
sebagai
keperlun analisa.
·
User
belum memiliki standarisasi data yang sama.
·
Performa
atau kinerja data warehouse yang kurang memadai
1.2 TUJUAN
Tujuan yang ingin
dicapai antara lain:
1.
Membuat
system pengolahan data yang lebih terintegrasi pada PT Dexa Medica.
2.
Menghasilkan
rancangan ETL ( Extraction Transformation Loading) untuk membantu
kegiataan
pengambilan keputusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan Konsep
Pemasaran
Defisi
pemasaran menurut Kotler (2005), dapat dibedakan secara
social dan manajerial . Secara social,
pemasaran didefinisikan sebagai proses social yang dengan proses
tersebut
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan
menciptakan, mewarkan, dan secara bebas menukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan pihak lain.
Konsep
pemasaran menurut Kotler (2005), menegaskan bahwa kunci
untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih
efektif
disbanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan,
mengkomunikasikan nilai
pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran berdiri di
atas
empat pilar yaitu,, pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terpadu,, dan
kemampuan menghasilkan laba.
B. Strategi Pemasaran
Menurut
Kotler (2005), strategi adalah suatu rencana
permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan oleh perusahaan atau
suatu
unit bisnis. Strategi merupakan rencana yang disatukan, luas dan
terintegrasi
yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
strategi
yang tepat dari suatu organisasi.
Menurut
Porter (2005), membangun strategi pemasaran
merupakan usaha untuk merumuskan formula mengenai usaha kompetisi
bisnis,
target yang seharusnya tercapai dan kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk
mencapai target tersebut. Terdapat empat utama yang perlu
dipertimbangkan oleh
suatu perusahaan dalam menentukan
strategi persaingan untuk mencapai kesuksesan, yaitu:
1. kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
2. nilai SDM sebagai pelaksan
kunci
3. Masyarakt dan social
C. Segmentasi
Segmen
pasar merupakan kelompok besar yang dapat diidentifikasikan dalam
sebuah
pasar.
D. Identifikasi dan Seleksi Pasar
Sasaran
Tahap
selanjutnya setelah melakukan
segmentasi pasar adalah memilih pasar sasaran, pada pasar sasaran inilah
seluruh usaha pemasaran diarahkan. Pemilihan pasaran juga akan
menentukan bagaimana mengalokasi sumber daya
perusahaan
yang diarahkan untuk program pemasaran.
E. Penentuan Posisi (Positioning)
Strategi
positioning merupakan strategi yang berupaya menempatkan suatu merk
pada
bagian pasar dimana merek tersebut dapat diterima lebih baik daripada
merek
yang bersaing. Tujuan utama positioning adalah untuk menempatkan produk
dipasar
sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek
bersaing.
F. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut
Kotler (2005) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan
untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Mc Carthy
dalam Kotler (2005) mengklasifikasikan alat-alat
tersebut menjadi empat kelompok yang
luas yang disebut empat Pemasaran: produk (product), harga (price),
tempat
(place), dam promosi (promotion).
1. Produk
Produk
merupakan elemen pertama dan
paling penting dalam bauran pemasaran. Produk adalah segala sesuatu yang
dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Kotler dan Amstrong (2005), strategi
produk didefinisikan sebagai strategi yang dilaksanakan oleh suatu
perusahaan
yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan. 2. Harga
Menurut
Kotler dan Amstrong (2005), harga
adalah jumlah keseluruhan nilai yang diperlukan konsumen
untuk manfaat yang didapatkan atau digunakan atas produk atau jasa. Penetapan dan persaingan harga juga merupakan
masalah nomor satu yang dihadapi perusahaan. Kesalahan yang paling umum
adalah
penetapan harga yang terlalu berorientasi pada biaya, harga kurang
sering
direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar, harga
ditetapkan
secara independent dari bauran pemasaran lainnya dan bukan sebagai
unsure
intrinsic dari strategi penentuan posisi pasar serta harga kurang cukup
bervariasi untuk berbagai macam produk , segmen pasar dan saat
pembelian.
3. Distribusi
Distribusi
merupakan kegiatan yang
dilakukan pemasar perusahaan agar produknya dapat sampai ke tangan
konsumen.
Suatu komoditi dikatakan sebagai suatu produk apabila ia berada pada
tempat
pada saat dibutuhkan konsumen. Saluran
pemasaran adalah serangkaian organisasi yang salinng tergantung yang
terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk
digunakan
atau dikonsumsi.
4. Promosi
Menurut Kotler (2005), promosi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat
dari
produknya, membujuk dan menguatkan para pelanggan agar membeli produk
tersebut.
a.
Periklanan
Periklanan
menurut
Kotler (2005), adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide,
barang atau jasa secara non personal
oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
b. Promosi Penjualan
Menurut
Kotler (2005), promosi penjualan merupakan kumpulan
alat-alat
insentif yang beragam, sebagian berjangka pendek, dirancang untuk
mendorong
pembelian suatu produk atas jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih
besar
oleh konsumen atau pedagang.
c. Hubungan Masyarakat dan
Publisitas
Alat utama hubungan masyarakat adalah
publikasi, peristiwa, berita, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat dan
media
identitas.
d. Penjualan Personal.
Penjualan
personal
merupakan alat promosi yang paling efektif dalam hal biaya.
Penjualan personal bermanfaat untuk membangun preferensi, keyakinan dan
tindakan pembeli.
e. Pemasaran Langsung
Pemasaran
langsung memiliki berbagai macam
bentuk antar lain, surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran
elektronik
dan sebagainya.
g. Analisis Strategi Pemasaran
Analisis
lingkugan perusahaan sangat penting
dilakukan karena member kesempatan kepada para rencana strategi untuk
melakukan
tanggapan pilihan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan.
Selain
itu, analisis ini bertujuan agar manajemen perusahaan memiliki kemampuan
untuk
dapat meramalkan perubahaan yang mungkin terjadi, sehingga dapat
mengantisipasi
perubahan tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
PT
Dexa
Medica merupakan perusahaan farmasi swasta yang aktif
memproduksikan
obat-obatan kimia dan bahan alami. Didirikan pada tahun 1969 di
Palembang oleh
Rudy Soetikno seorang anggota TNI AD asal Magelang lulusan ITB yang
sedang
bertugas di Palembang. Pada awalnya Dexa Medica mengemban misi idealis
Rudy
Soetikno, karena termasuk prajurit semakin sulit melihat kota Palembang
yang
notabene. Sebagai ibukota provinsi, tetapi obat-obatan sangat langkah.
Selain
itu sarana transfortasi minim membuat masyarakat memperoleh obat-obatan.
Sebagai lulusan jurusan farmasi ITB, Rudy Soetikno tergerak menyediakan
obat
murah tapi bermutu tinggi. Obat-obat yang diproduksi awalnya hanya
memenuhi
kebutuhan obat kalangan militer terutama TNI AD tempat Rudy bertugas.
Jika ada
kelebihan produksi, jangkauan
pasarnya hanya sebatas Sumatera selatan. Pada tahun 1970 produk Dexa
Medica
mulai dipasarkan lebih luas hingga keluar dari Sumatera Selatan. Tahun
1975,
Rudy Soetikno mengajukan pensiun dini dari dinas ketentraan dan kemudian
mulai
mengembangkan perusahaan farmasi yang didirikannya. Pemasaran yang
awalnya
hanya mencukupi kebutuhan Pulau Sumatera dikembangkan ke seluruh
Indonesia
melalaui Pulau Jawa.
Infrastuktur
farmasi masih terbatas pada
tahun 1970-an, Dexa Medica sebagai perusahaan tunggal menangani
segalanya.
Mulai dari manufacturing, pemasaran dan distribusi. Pada tahun 1980
pemerintah
meluncukran beleid yang mengharuskan produk farmasi didistribusikan oleh
perusahaan untuk menangani distribusi yakni A.AM.
Awal
berdirinya A.AM hanya sebagai
perpanjangan tangan perusahaan induk yakni PT Dexa Medica. Tugas A.AM
memperkenalkan dan menawarkan produk perusahaan induk kepada subdistributor sebanyak mungkin, tugas
tersebut terus berlanjut meskipun kantor pemasaran pindah dari Palembang
ke Jakarta.
Produk dari
PT Dexa Medica merupakan produk farmasi atau
obat-obatan.
Pada tahun 1993, PT Dexa Medica mulai mengekspor produknya untuk pertama
kalinya yankni ke Negara Myanmar. Tujuan ekspor PT Dexa Medica saat ini
mencapai 15 negara, diantaranya adalah Vietnam, Kamboja, Philipina,
Singapura,
Malaysia, Sri Langka, Hongkong, Nigeria, Polandia dan Negara-negara yang
ada di
Benua Afrika dan Eropa. Produk yang diekspor PT Dexa Medica lebih dari
50 merek
antara lain, Boska, Medixon, Rhinos SR, Voneta, Stimuno, Gluvas,
Triacef,
Remopain, Ceftum, Cefrin dan Vectrin.
PT Dexa
Medica memperoleh penghargaan
Primaniyartha Kategori Pembangun Merek Global dan Presiden Susilo
Bambang
Yudhoyono pada Oktober 2005. Penghargaan
tersebut diperoleh karena PT Dexa Medica salah satu perusahaan non migas
yang
aktif melakukan ekspor. Adapun usaha yang dilakukan oleh PT Dexa Medica
untuk
membangun merek Global antara lain melakukan ekspor secara aktif sejak
tahun
1993, melakukan promosi di luar negeri, melaksanakan simpo siuym di luar
negeri, mengkuti misi dagang keluar negeri, memenuhi current Good
Manufacturing
Practice (cGMP) dan mengembangkan
teknologi farmasi terkini (new Drug delivery system-NDDS).
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Sebuah
perusahaan yang berbakti paling
depan dalam menyediakan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan
setiap
pelanggan dan mitra usahanya dengan selalu bekerja giat secara efektif,
efisien
dan berkesinambungan demi kesehatan bagi semua di tingkat nasional,
regional
dan global.
2. Misi
Melebarkan
sayap dengan mencipatakan
produk berkualitas tinggi, sehingga dapat dikenal dengan identitas yang
baik
dalam artian produk dan image yang baik adalah merupakan kesatuan yang
harus
berjalan beriringan.
Stuktur
Organisasi
Organisasi
adalah suatu proses penetapan
dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau
tanggung jawab serta wewenang yang memungkinkan orang-orang dapat
bekerja
bersama-sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan. Stuktur Organisasi
yang
dimiliki PT Dexa Medica bersifat fungsional. Adapun uraian tugas dari
masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Dexa Medica, sebagai
berikut:
Direktur
a)
Menetukan
pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan dan untuk
mewakili
nama perusahaan.
b)
Menentukan
dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan pengembangan usaha.
c)
Menyediakan
rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan.
d)
Menetapakan
permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.
e)
Menetapkan
tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat berada dibawah
pimpinannya.
f)
Memberikan
bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan
dalam
rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
g)
Menentukan
pengambilan keputusan terakhir untuk internal dan eksternal perusahaan
dan
untuk mewakili nama perusahaan.
Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan pemasaran produksi, memperkenalkan produk
kepada
pelanggan, melaksanakan survey pasar atas produk, merencanakan dan
menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran,
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran misalnya
seminar-seminar pemasaran dan melakukan kegiatan promosi melalui media
cetak
dan elektronik.
Sekretaris
a)
Membantu
plant manjer dalam hal teknis, administrasi aktivitas pabrik dan hal-hal
yang
mendukung produksi serta produk yang dihasilkan
b)
Mengatur
semua kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai kebahan produksi
kemudian
dilakukan proses produksi sampai dengan produksi jadi. Kepala produksi
bekerja
sama dengan engeneering staf dan production supervisor mencakup seluruh
kegiatan produksi dan quality control.
Planning Production
Internal Control
Merencanakan dan mengatur seluruh
kegiatan produksi mulai dari komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam
proses
pengolahan produksi dan bahan pendukung produksi lainnya.
Personalia and
administrasi Supervisor
a)
Bertugas
untuk program kegiatan kepegawaian.
b)
Bertugas
dalam mengurus kegiatan perekrutan, penempatan, penilaian prpestasi
kerja dan
pemberhentian karyawan.
c)
Bertugas
mengatur kegiatan yang berkaitan dengan keuangan sepertia biaya yang
dikeluarkan dan yang digunakan.
Logistic Supervisor
Bertanggung jawab dan melakukan
dokumentasi yang baik terhadap stok barang masuk dan keluar dari areal
perusahaan yang mendukung pengolahan dan pengiriman produk.
Finance Manager
a)
Mengawasi
pemasukan dan pengeluaran keuangan.
b)
Meminta
laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi
pada
tiap anggaran pengeluaran tersebut.
c)
Bertindak
sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak
dan
perbankan.
d)
Merencanakan
sumber-sumber keuangan, mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.
e)
Bertanggung
jawab member informasi keuangan dan hasil peroduksi serta bertanggung
jawab
atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
laporan
keuangan perusahaan.
Production
Supervisor
a)
Menganalisa
menjaga kualitas terhadap bahan baku dan bahan pendukung produksi hingga
produk
menghasilkan kualitas yang sesuai.
b)
Mengoperasikan
mesin proses produksi dan mesin pendukung produksi serta mengendalikan
parameter operasi sesuai standart operating procedure. Production
Supervisor
bekerja sama dengan engineering staf dalam menjalankan tugasnya.
Enginering Staf
Menghitung anggaran perawatan produksi
secara keseluruhan dan mengendalikan efesiensi produksi. Merawat dan
memperbaiki bangunan dan lingkungan pabrik secara keseluruhan.
PRODUK
Bahan baku
pembuatan Stimuno adalah
Meniran (Phyllantus niruri). Meniran merupakan tanaman asli Indonesia
yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Bahan dasar Stimuno dibudidayakan
dengn
teknologi modern sesuai standar Good Agriculture Practices (GAP) dan
diproses sesuai standar. Cara pembuatan
obat yang baik (CPOB). Stimuno dijual dalam kemasan botol dan kapsul.
Kemasan
botol terdiri dari 60 ml dan 100 ml untuk anak-anak (diatas satu tahun).
Kemasan kotak untuk orang dewasa berisi 10 kapsul. Setiap satu sendok takar (5 ml). sirup stimuno mengandung 25 mg
ekstrak Phyllanthus niruri dan setiap kapsul Stimuno mengandung 50 mg
ekstrak
Phyllanthus niruri.
Stimuno
dikemas secara praktis, botol
yang digunakan terbuat dari plastic yang tidak mudah pecah dan tidak
akan
terkotaminasi dengan sirup Stimuno. Sementara kemasan kapsul dikemas
sepraktis
mungkin sehingga mudah dibawa. Pengemasan untuk produk Stimuno menjadi
perhatian perusahaan. Kemasan Stimuno dicantumkan komposisi, tanggal
kadaluarsa, khasiat obat dan harga eceran tertinggi. Stimuno sudah
memiliki
izin dari departemen kesehatan dengan Dinkes.
Stimuno memperoleh beberapa penghargaan,
antara lain sertifikat fitofarmaka (2004), Award Primaniyarta; kategori
Teknologi dan Kesehatan (2008), Anugerah Produksi Indonesia (2008) dan
Most
Recommended Brand (2009).
Perbedaan Stimuno dengan
Imunomodulator lain
Stimuno
a)
Bahan
dasar ekstrak Phyllanthus niruri
b)
Memperoleh
sertifikat Fitofarmaka
c)
Aman
digunakan jangka panjang
d)
Harga
murah
e)
Bekerja
pada lapisan system imun: imun spesifik dan non spesifik
Stimuno Imunomodulator lain
a)
Bahan
dasar Echinacea
b)
Bukan
produk fitofarmaka
c)
Penggunaan
jangka panjang menyebabkan tubuh resisten terhadap Echinacea sehingga
obat
tidak berfungsi lagi.
d)
Harga
mahal
e)
Hanya
bekerja pada system non spesifik
Harga
merupakan satu-satunya komponen
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Perusahaan perlu
melakukan
penetapan harga secara tepat dengan memperhatikan berbagai faktor, baik
internal maupun eksternal. Metode penetapan harga Stimuno berbasis biaya
(cost
based). Perusahaan mencantumkan harga eceran tertinggi (HET) pada
kemasan,
sehingga distributor tidak sembarangan memberikan harga pada konsumen.
Pihak
perusahaan menjual Stimuno jauh dibawah HET dengan pertimabangan
distributor
dapt menghitung biaya pendistribusian tanpa harus merugikan mereka,
mengingat
lokasi pemasaran tidak sama.
Harga
Stimuno dibawah IM lain karena
bahan baku yang banyak tersedia di Indonesia, sehingga pengadaaan bahan
baku
tidak banyak membutuhkan biaya dengan kata lain tidak perlu diimpor.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
PT Dexa
Medica adalah perusahaan farmasi
yang memproduksi obat-obatan. Salah satu produk yang dihasilkan Dexa
Medica
adlah Stimuno. Stimuno merupakan obat penguat daya tahan tubuh yang
terbuat
dari ekstra tanaman Meniran. PT Dexa Medica memiliki faktor internal
yang
terdiri dari kekuatan yang meliputi, kualitas dan mutu produk, kemasan
produk
praktis dan harga relative murah, memperoleh pengakuan dari berbagai
instansi,
aktif melakukan penelitian dan pengembangan, sumber daya manusia
profesional dan
diberi pelatihan khusus untuk meningkatkan kinerja, memiliki alat
produksi yang
lengkap dan modern dan telah mengikuti standar proses produksi yang
telah
ditetapkan pemerintah. Kelemahan yang dimiliki oleh PT Dexa Medica
adalah
promosi masih kurang khususnya melalu televisi sehingga produk kurang
terkenal
dimasyarakat. Faktor eksternal yang dimiliki oleh PT Dexa Medica adalah
harga
produk subtitusi meningkat, ketersediaan bahan baku cukup, teknologi
yang
digunakan modern, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung
penggunaan
obat alami, masyarakat memiliki tradisi mengkonsumsi obat tradisional
dan gaya
hidup masyarkat yang cenderung kea lam (back to nature). Ancaman yang
dimiliki
oleh PT Dexa Medica adalah daya beli masyarakat menurun, adanya anggapan
bahwa
obat alami kurang bermanfaat dibandingkan obat kimia, kesadaran
masyarakat
masih kurang terhadap pentingnya mencegah dari pada mengobati penyakit
dan
konsumen memiliki banyak pilihan produk lain. Analisis internal
perusahaan,
faktor kunci internal yang merupakan kekuatan utama bagi PT Dexa Medica
adalah
kualitas dan mutu produk yang didukung kekuatan kedua adalah kemasan
praktis
dan harga relative murah. Kelamahan utama pada PT Dexa Medica adalah
promosi
masih kurang Matriks IFE yang telah dianalisis menunjukkan bahwa
perusahaan
berada pada kondisi rata-rata. Matriks
EFE yang telah dianalisis menunjukkan bahwa perusahaan berada
pada
kondisi tinggi. Bila diposisikan ke dalam matriks IE maka posisi
perusahaan
berada pada sel II yaitu pada strategi tumbuh dan kembangkan.
B. SARAN
Berdasarkan
kondisi PT Dexa Medica saat
ini, maka diajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
1. Meningkatkan promosi yang
bersifat edukasi memalalui televise.
2. Melakukan riset pasar secara
bertahap agar perusahaan dapat menyesuaikan strategi pasar yang tepat.
3. memperluas pangsa pasar dengan
memasarkan produk tidak hanya keapotik, toko obat dan swalayan tetapi ke
toko
biasa.
Daftar Pustaka
Airlangga S.2007. Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan obat Tradisional Fitofarma Produk X .
Analisa SWOT Terhadap Stimuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar